
Sidoarjo – Orang tua merupakan guru pertama sekaligus teladan utama bagi anak. Peran tersebut dinilai sangat menentukan pola pikir, karakter, serta masa depan anak. Menyadari pentingnya peran keluarga, SDN Karangpuri 1 Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, menggelar kegiatan Parenting yang diikuti oleh wali murid kelas 4, 5, dan 6.
Kepala Sekolah SDN Karangpuri 1, Insiyah, M.Pd., menegaskan bahwa pendidikan tidak bisa hanya diserahkan pada sekolah. Kolaborasi antara guru dan orang tua menjadi kunci dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia. “Di era digital seperti sekarang, kita harus bersama-sama membimbing anak, baik di sekolah maupun di rumah, agar mereka tumbuh tanpa kecemasan,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Syaiful Bachri, Wakil Ketua Komnas Anak Jawa Timur sekaligus Ketua KPA Kota Surabaya. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pola asuh yang tepat dalam mendidik anak. “Cara orang tua mendidik akan menentukan bagaimana anak tumbuh di masa depan. Sayangnya, banyak orang tua yang belum memahami pentingnya ilmu parenting,” kata Syaiful.
Ia mengungkapkan, masih banyak orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter, membanding-bandingkan anak, hingga menuntut anak secara berlebihan. Hal ini, menurutnya, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak. “Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology membuktikan bahwa kebiasaan membandingkan anak bisa memberi dampak psikologis seumur hidup,” tegasnya.
Syaiful menambahkan, untuk melahirkan generasi emas yang berkualitas, diperlukan generasi muda dengan mental yang sehat. “Anak dengan jiwa yang sehat akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, termotivasi, dan siap membangun bangsa. Pepatah mengatakan, ‘di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat’. Maka, orang tua modern harus mulai belajar parenting agar dapat mendidik anak dengan cara yang benar,” imbuhnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan orang tua semakin menyadari pentingnya komunikasi, bimbingan, dan pola asuh yang tepat sebagai bekal membangun generasi emas Indonesia 2045.