BANGKALAN – Di balik kesederhanaan kehidupan masyarakat Desa Pakaan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, terdapat sebuah anugerah alam yang telah menghidupi warga selama bertahun-tahun: Sumber Mata Air Kelbung. Air yang memancar dari sela-sela bebatuan besar ini tak pernah surut, bahkan saat musim kemarau melanda Madura.
Keberadaan mata air ini bukan sekadar sumber air bersih, namun juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan spiritual warga. Masyarakat sekitar percaya bahwa air dari Kelbung memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan kulit hingga keluhan dalam tubuh.
“Air ini tidak pernah berhenti mengalir. Bahkan saat sumur-sumur warga mengering, Kelbung tetap mengucur. Banyak yang datang membawa jeriken, bukan hanya dari desa kami, tapi juga dari desa-desa tetangga,” ungkap Achmat (52), penjaga mata air Kelbung yang telah mengabdi sejak 15 tahun terakhir.
Menurut Achmat, setiap hari ada puluhan orang datang mengambil air. Beberapa di antaranya bahkan menjadikan air tersebut sebagai bagian dari terapi pengobatan alternatif, baik diminum langsung maupun digunakan untuk mandi dan berendam. Tidak sedikit pula yang mempercayai bahwa air Kelbung memiliki ‘tuah’ atau energi positif yang bisa menenangkan batin.
“Saya sendiri sudah lihat banyak yang sakit lalu rutin pakai air ini untuk pengobatan, alhamdulillah membaik. Ini bukan hanya mitos, tapi sudah jadi pengalaman nyata bagi banyak orang,” tambahnya.
Meski belum ada kajian ilmiah yang secara resmi membuktikan khasiat medis air Kelbung, kepercayaan masyarakat terus hidup. Para tokoh adat dan warga setempat pun menjaga kawasan mata air ini dengan penuh kearifan. Lingkungannya bersih, asri, dan dijaga agar tidak tercemar oleh limbah atau aktivitas yang merusak.
Dalam masyarakat Madura, mata air seperti Kelbung tidak hanya dipandang sebagai sumber daya fisik, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan spiritual. Ada nilai kesakralan yang melekat, dan setiap orang yang datang diminta menjaga adab serta tidak sembarangan bertindak di sekitar lokasi.
Selain menjadi sumber kehidupan, Kelbung kini juga mulai menarik perhatian sebagai potensi wisata lokal. Pemerintah desa tengah merancang pengembangan kawasan ini menjadi destinasi wisata alam dan kesehatan berbasis kearifan lokal, tanpa merusak kesucian dan ekologi sumber mata air.
“InsyaAllah kalau bisa dikelola dengan baik, sumber ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga bisa membantu ekonomi warga,” kata Kepala Desa Pakaan, saat ditemui terpisah.
Sumber Mata Air Kelbung menjadi simbol ketahanan warga Madura di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan infrastruktur air bersih. Air yang jernih mengalir dari batuan keras itu seolah mengajarkan bahwa harapan bisa tetap memancar dari tempat yang sederhana, selama dijaga dengan kearifan dan rasa syukur.(Muhlisul)