
SURABAYA – Kerukunan Bubuhan Banjar Jawa Timur (KBB Jatim) kian menunjukkan kiprahnya dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui agenda Gathering yang digelar di Ruang Multi BG Junction, Jalan Bubutan, Surabaya, Sabtu (16/7/2025), KBB Jatim resmi mencanangkan pembentukan Koperasi Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dengan nama Bauntung Batuah.
Kegiatan yang berlangsung siang itu dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan Ketua Panitia H. Metzie Latulatie Riza, serta sambutan Ketua KBB Jatim H. Noor Alamsyah, S.H. Hadir pula H. M. Suriansyah serta sejumlah tokoh Banjar di Jawa Timur.

Menurut Noor Alamsyah, langkah ini merupakan respon atas kebutuhan anggota sekaligus dukungan terhadap program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto dalam penguatan ekonomi rakyat.
“Koperasi ini lahir dari kebutuhan bersama. KBB Jatim tidak hanya sebagai wadah silaturahmi, tapi juga harus punya peran nyata dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Melalui koperasi syariah, kita berharap anggota bisa lebih sejahtera,” ungkapnya.
Nama Bauntung Batuah sendiri dipilih karena sarat makna filosofis dalam budaya Banjar, yakni keberkahan dan manfaat yang berlipat ganda. Sosialisasi mengenai koperasi tersebut dipaparkan oleh H. Metzie Latulatie Riza dengan penuh semangat, kemudian dilanjutkan oleh perwakilan Dinas Koperasi & UKM Jawa Timur, Imam Hamadi, yang membahas aspek regulasi, prosedur, serta mekanisme pendirian koperasi.
Dalam pemaparannya, Imam menegaskan bahwa pembentukan koperasi harus berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Menteri Hukum Nomor 13 Tahun 2025. Selain itu, program ini juga merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025 terkait percepatan penguatan ekonomi desa.
“Koperasi syariah ini nantinya bisa menjadi wadah pengelolaan berbagai unit usaha sesuai potensi anggota. Maka pengurus yang terpilih harus benar-benar paham kewirausahaan, memiliki integritas, dan mampu menggali potensi anggota,” tegasnya.
Acara tersebut dihadiri sekitar 100 peserta, terdiri dari pengurus KBB Jatim, perwakilan KBB Gresik dan Sidoarjo, paguyuban KALAM (Keluarga Alabio dan Amuntai), pelaku UMKM Banjar, serta mahasiswa Banjar yang menempuh pendidikan di Surabaya. Antusiasme peserta begitu terasa, terutama saat sesi pendaftaran anggota koperasi dibuka.
Bahkan, pada kesempatan itu langsung terkumpul modal awal sebesar Rp10 juta dari anggota yang mendaftar. Menurut Syaiful Bachri, Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya sekaligus salah satu penggerak acara, ini menunjukkan komitmen nyata masyarakat Banjar untuk membangun ekonomi bersama.
“Ini baru awal. Insyaallah ke depan koperasi ini akan berkembang pesat, menjadi wadah ekonomi berbasis syariah yang membawa manfaat luas,” ujarnya.
Rencananya, para calon pengurus dan pengawas koperasi akan dibekali pelatihan, pendidikan, hingga studi banding. Mereka juga akan berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim dan Dinas Koperasi & UKM sebelum koperasi ini resmi dilantik pada Oktober 2025 mendatang.
Dengan lahirnya Koperasi Syariah Bauntung Batuah, KBB Jatim berharap mampu membangun kemandirian ekonomi anggota sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana organisasi kedaerahan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
Pewarta : Dannisa Putri Anoraga. Editor : Wisanggeni